Wednesday, July 13, 2016

Geger Video Bumi Datar, Dosen Fisika IPB Anggap itu Untuk Lucu-Lucuan Saja

Jagad maya di gegerkan dengan beredarnya video yang mendukung bahwa bentuk bumi datar. Video dengan judul flat earth itu menarik perhatian banyak orang karena dianggap sebagai kebenaran yang selama ini disembunyikan.

Dosen fisika Institut Pertanian Bogor (IPB), DR. Setyanto Umar Hanif, mengatakan bahwa teori bumi datar sebenarnya sudah tidak dianggap karena sains telah membuktikan bahwa bumi adalah bulat.




“Dulu memang ada yang berpendapat demikian, tapi teknologi telah membuktikan bahwa bumi bulat,” kata Setyanto kepada redaksi via sambungan sellular, Senin (11/7/2016)

Setyanto menilai, video-video yang dijadikan bukti bumi datar memaparkan argumen yang sangat lemah sekali.

“Video nomor 5 tentang Kubah Celestial, itu sebenarnya mendukung bahwa bumi bulat,” ujarnya.

Tentang penerbangan pesawat, yang selalu diungkit mereka, Setyanto membongkar kebohongan video flat earth nomor 5.

“Penenrbangan dari Sidney (Australia) ke Santiago (Chile) dikatakan tidak ada rute langsungnya, yang mestinya memakan waktu 15 jam. Menurut video tersebut rute yang ada adalah dari Sidney – Los Angeles – Santiago,” paparnya.

Padahal, kenyataannya ada penerbangan yang langsung dari Sidney ke Santiago. “Ketika di cek di Qantas, ternyata ada flight QA321 direct flight, dari Sidney ke Santiago dengan durasi waktu 15 jam 30 menit. Jadi siapa yang berbohong?,” tanyanya.

Teori gravitasi yang selama ini dianggap ada, juga dibantah oleh video flat earth. Menurut Setyanto, ini  merupakan bentuk kebodohan yang nyata.

“Ini menunjukkan kebodohan mereka, menganggap bahwa gravitasi tidak ada dengan alasan balon bisa melayang di udara. Padahal, balon melayang itu karena beratnya lebih ringan daripada udara bukan berarti tidak ada gravitasi,” terangnya.

Hal lain yang menggelitik pria yang menjabat Dewan Pakar Komunitas Ilmuwan dan Profesional Muslim Indonesia (KIPMI) ini adalah pemaparan video flat earth tentang satelit.

“Mereka tidak percaya adanya satelit, padahal keberadaan satelit sudah kita ketahui bersama, manfaatnya juga sangat besar, Indonesia juga punya satelit, bisa ditanyakan kepada orang-orang LAPAN,” jelasnya.

Banyaknya pemaparan yang sangat ganjil, pria yang rajin menghadiri pengajian Ustadz Yazid Jawas ini akhirnya menganggap teori flat earth hanya lelucon belaka.

“Sudahlah, kita anggap sebagai lucu-lucuan saja,” tukasnya. 

No comments:

Post a Comment