Pada awalnya, orang percaya bahwa bumi itu datar. Selama berabad-abad, orang-orang tidak pernah pergi menjelajahi bumi terlalu jauh, karena mereka takut jatuh dari tepi bumi.
Mari kita mulai dari beberapa penemuan yang mengungkapkan bahwa bumi itu bulat.
Tahun 1600 : Giordano Bruno, seorang filsuf Italia, mengungkapkan teori yang mengatakan bahwa bumi itu bulat. Namun, sayangnya ia justru harus dihukum dibakar hidup-hidup oleh gereja roma, karena otoritas gereja takut akan ide yang diungkapkannya.
Lalu bagaimanakah Al-Quran menjelaskan tentang bentuk bumi ? Mari simak ayat berikut mengenai silih bergantinya siang dan malam :
29. tidakkah kamu memperhatikan, bahwa Sesungguhnya Allah memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan Dia tundukkan matahari dan bulan masing-masing berjalan sampai kepada waktu yang ditentukan, dan Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.[Q.S. Luqman 31:29]
Di sini dapat disimpulkan bahwa malam secara perlahan dan bertahap berubah ke siang dan sebaliknya. Fenomena ini hanya dapat terjadi jika bumi bentuknya bulat.
Jika bumi itu datar, akan ada perubahan mendadak dari malam ke siang dan dari siang ke malam.
Dan ayat ini menyempurnakan bahwa Bumi tidak persis bulat seperti bola, tapi geo-spherical yang lonjong dibagian kutub. Ayat berikut berisi deskripsi bentuk bumi:
30. dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya. [Q.S. An-Naziat 79:30]
Kata Arab “dakhaha”, disini jika menurut translasi Indonesia Depag artinya adalah “dihamparkan”. Namun, dilain sisi, ternyata kata arab “dakhaha“ juga bisa berarti telur burung unta. Yang mana
bentuk telur burung unta menyerupai bentuk geo-spherical bumi.
Telur burung unta
Bentuk bumi yang sebenarnya
No comments:
Post a Comment